PEMBUKTIAN UNSUR PERBUATAN MEMAKSA PADA ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN DALAM PUTUSAN NOMOR 182/PID.SUS/2017/PN JPA

Authors

  • Fiona Wiananda Adhyaksanti

Abstract

Fiona Wiananda Adhyaksanti, Nurini Aprilianda, Lucky Endrawati

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,

Jl. MT. Haryono No. 169 Malang

E-mail: fionawianandaa@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembuktian unsur perbuatan memaksa pada Anak sebagai korban tindak pidana pencabulan di putusan Pengadilan Negeri Jepara nomor 182/Pid.Sus/2017/PN Jpa. Latar belakang pemilihan tema ini ditinjau dari rangkaian perbuatan yang dilakuan Terdakwa, apakah benar Terdakwa AS telah memenuhi unsur memaksa, dan dimanakah letak Terdakwa melakukan unsur memaksa terhadap Anak sebagai korban AAR. Mengingat setiap rangkaian perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, pada saat Anak sebagai korban terbangun akibat perbuatan Terdakwa sendiri, Terdakwa langsung pergi meninggalkan Anak sebagai korban. Undang-Undang pun tidak memberikan batasan yang jelas terkait makna unsur memaksa sendiri. Disamping itu Terdakwa melakukan aksinya pada waktu malam hari dan seluruh keluarga sudah banyak yang tertidur, sehingga tidak ada yang mengetahui secara langsung tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh Terdakwa AS terhadap Anak sebagai korban AAR. Peneliti meneliti dengan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum primer dan sekunder dianalisis menggunakan teknik interpretasi sistematis dan teknik interprestasi gramatikal. Peneliti memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa masing-masing alat bukti yang terdapat dalam Putusan Nomor 182/Pid.Sus/2017/PN Jpa berupa keterangan saksi, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa memiliki nilai sebagai alat bukti yang sah. Peneliti juga menguraikan unsur perbuatan memaksa yang dilakukan oleh Terdakwa. Terdakwa AS memiliki keinginan untuk memenuhi nafsu birahinya dengan cara melakuan perbuatan cabul terhadap Anak sebagai korban AAR, namun disisi lain Anak sebagai korban tidak terima atas perlakuan Terdakwa atas Anak sebagai korban sendiri, maka disini muncul pertentangan antara kehendak Terdakwa dengan kehendak Anak sebagai korban, maka unsur memaksa terwujud dalam perbuatan Terdakwa AS.

Kata Kunci: Unsur Memaksa, Pembuktian, Pencabulan, Anak Sebagai Korban

 

ABSTRACT

This research is aimed to look into how is forcible conduct against a child as a victim in molestation is proven in the Decision of District Court of Jepara Number 182/Pid.Sus/2017/PN Jpa. This research embarks from a sequence of conduct committed by a defendant, whether forcible conduct committed by AS as a defendant could be proven, and which conduct could be said as forcible conduct against the child named AAR as the victim. From the crime scene, the offender left the victim right after the victim rose. The existing law does not clearly highlight the scope of forcible conduct. The offense was committed during the night when no one was awake and witnessed the molestation. This research employed normative juridical method, statute, and case approach. The legal materials involved primary and secondary data, which were further analysed by means of systematic and grammatical interpretation. To prove whether there was forcibly conduct committed, evidence such as testimonies, letters, hints, and information from defendant was given as valid pieces of proof. The defendant was also proven to have intended to fulfil his lust by molesting the child while the child went against it. This is seen as a conflict between the defendant and the victim, and thus the evidence of forcible conduct is proven. Keywords: forcible conduct, proof, molestation, child as victim

Published

2020-08-26

How to Cite

Adhyaksanti, F. W. (2020). PEMBUKTIAN UNSUR PERBUATAN MEMAKSA PADA ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN DALAM PUTUSAN NOMOR 182/PID.SUS/2017/PN JPA. Brawijaya Law Student Journal. Retrieved from http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/3908

Issue

Section

Articles