PEMBAGIAN HARTA WARISAN OLEH AHLI WARIS PENGGANTI MENURUT HUKUM WARIS ISLAM (Analisis Putusan Pengadilan Agama Kota Malang Nomor: 958/Pdt.G/2003/PA.Mlg)

Authors

  • Sadiq Ginting

Abstract

Abstract

This study aims to determine and analyze the Religious Court Judge's decision Malang in setting the substitute heirs and the right part of the inheritance based on the decision No. 958/Pdt.G/2003/PA.Mlg. Substitute heirs as referred to in Article 185 KHI, will have implications for the amount, presence and heritage quota which was originally received by other heirs. Article 174 paragraph (1) says that there are 11 people heirs, includes: father, son, brother, uncle, grandfather and widowers, mothers, daughters, sisters, grandmothers and widows. However, in relation to Article 185 KHI on the existence of substitute heirs more numerous, reaching 41 people (22 men and 19 women). But in the context of inheritance law in Indonesia, particularly the Islamic law of inheritance are not many people understood and seldom practiced correctly.

This study, using descriptive analytic approach with normative juridical approach, the data collection methods of documentation based on the decision number: 958/Pdt.G/2003/PA.Mlg., And analysis of data reduction, data presentation, and draw conclusions / verification.

Observing disagreements and polemics in understanding the substitute heirs and the division of inheritance based on Islamic Inheritance Law, the researchers are interested in doing research on the Division of Inheritance by Heirs Substitute According to Islamic Inheritance Law. Observing disagreements and polemics in understanding the substitute heirs and the division of inheritance based on Islamic Inheritance Law, the researchers are interested in doing research on the Division of Inheritance by Heirs Substitute According to Islamic Inheritance Law.

Key words: distribution, wealth inheritance, heirs substitute islamic inheritance law, religion court decision, case


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis putusan Hakim Pengadilan Agama Kota Malang dalam menetapkan ahli waris pengganti dan hak bagian warisannya berdasarkan putusan Nomor: 958/Pdt.G/2003/PA.Mlg. Ahli waris pengganti sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 185 KHI, akan memberikan implikasi terhadap jumlah, keberadaan, dan jatah warisan yang sedianya diterima ahli waris lain. Pasal 174 ayat (1) menyebut ada 11 orang ahli waris, meliputi: ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, paman, kakek dan duda, ibu, anak perempuan, saudara perempuan, nenek, dan janda. Namun, jika dihubungkan dengan Pasal 185 KHI tentang keberadaan ahli waris pengganti jumlahnya lebih banyak, mencapai 41 orang (22 laki-laki dan 19 perempuan). Tetapi dalam konteks kewarisan hukum di Indonesia, khususnya hukum waris Islam tidak banyak dipahami masyarakat dan jarang dipraktikkan secara benar.       Penelitian ini, menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan pendekatan yuridis normatif, metode pengumpulan data dokumentasi berdasarkan putusan nomor: 958/Pdt.G/2003/PA.Mlg., dan analisa data reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi.

Mencermati perbedaan pendapat dan polemik dalam memahami ahli waris pengganti dan pembagian harta warisan berdasarkan Hukum Waris Islam, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pembagian Harta Warisan oleh Ahli Waris Pengganti Menurut Hukum Waris Islam. Mencermati perbedaan pendapat dan polemik dalam memahami ahli waris pengganti dan pembagian harta warisan berdasarkan Hukum Waris Islam, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pembagian Harta Warisan oleh Ahli Waris Pengganti Menurut Hukum Waris Islam.

 

Kata kunci: pembagian, harta waris, ahli waris pengganti, hukum waris islam, putusan pengadilan agama, perkara

Downloads

Published

2016-10-10

How to Cite

Ginting, S. (2016). PEMBAGIAN HARTA WARISAN OLEH AHLI WARIS PENGGANTI MENURUT HUKUM WARIS ISLAM (Analisis Putusan Pengadilan Agama Kota Malang Nomor: 958/Pdt.G/2003/PA.Mlg). Brawijaya Law Student Journal. Retrieved from http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/2057