PERLINDUNGAN HAK EKONOMI PENCIPTA BUKU TERHADAP BUDAYA HUKUM RIGHT TO COPY DENGAN MESIN FOTOKOPI (Analisis Yuridis Pasal 9, 10, 87, 44 huruf a Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Konvensi Berne)

Authors

  • Vina Maulani Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Abstract

Pada skripsi ini penulis mengangkat permasalahan Perlindungan Hak Ekonomi Pencipta Buku Terhadap Budaya Hukum Right To Copy dengan Mesin Fotokopi. Pilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa penggandaan buku di Indonesia yang semakin marak dilakukan oleh kebanyakan penyedia jasa fotokopi. Pelanggaran hak cipta yang dilakukan dengan mesin fotokopi ini telah melanggar hak Eksklusif pencipta khususnya Hak Ekonomi. Sebagaimana perlindungan terhadap pencipta buku sangatlah penting yang tujuannya agar pencipta dapat merasakan penghargaan atas ciptaan yang telah dibuat dengan menggunakan pemikiran dan ide kreatifnya yang berupa Hak Ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Konvensi Berne, Penggandaan buku untuk tujuan komersial dan tanpa izin terlebih dahulu kepada pencipta ataupun pemegang hak cipta sangat jelas disebut sebagai pelanggaran, karena hal tersebut melanggar hak-hak ekonomi pencipta dimana penggandaan buku dengan tujuan komersial dilakukan hanya untuk kepentingan bisnis dan keuntungan semata.

Kata Kunci : Budaya Hukum Right To Copy, Penggandaan Buku, Hak Ekonomi, Pelanggaran Hak Cipta

Downloads

Published

2015-04-28

How to Cite

Maulani, V. (2015). PERLINDUNGAN HAK EKONOMI PENCIPTA BUKU TERHADAP BUDAYA HUKUM RIGHT TO COPY DENGAN MESIN FOTOKOPI (Analisis Yuridis Pasal 9, 10, 87, 44 huruf a Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Konvensi Berne). Brawijaya Law Student Journal, 4(2). Retrieved from http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/1044

Issue

Section

Articles